
Resin penukar ion banyak digunakan di banyak industri untuk berbagai aplikasi. Fungsinya bergantung pada pH larutan tempatnya beroperasi. Oleh karena itu, memahami pengaruh pH pada resin penukar ion sangat penting dalam memilih jenis resin yang tepat untuk aplikasi tertentu.
pH suatu larutan mengacu pada tingkat keasaman atau kebasaannya. Larutan dengan nilai pH kurang dari 7 bersifat asam, sedangkan nilai pH lebih dari 7 bersifat basa. pH suatu larutan memengaruhi resin penukar ion dalam beberapa cara. Pertama, pH menentukan muatan resin. Bergantung pada pH, resin dapat bermuatan positif atau bermuatan negatif.
Bila pH larutan tinggi, ion OH- berlebih dalam larutan dapat bersaing dengan anion dalam resin. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penyerapan anion oleh resin. Dengan demikian, resin akan memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk penyerapan anion dalam larutan basa. Sebaliknya, bila pH larutan rendah, ion H+ dalam larutan akan bersaing dengan kation dalam resin. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penyerapan kation oleh resin. Dengan demikian, resin akan memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk penyerapan kation dalam larutan asam.
Pengaruh pH pada resin penukar ion juga dapat mengakibatkan perubahan dalam selektivitasnya. Selektivitas resin mengacu pada kemampuannya untuk secara khusus menyerap ion tertentu dari campuran ion dalam larutan. pH dapat memengaruhi selektivitas karena menentukan muatan resin dan ion dalam larutan. Misalnya, jika pH berubah dari asam menjadi basa, atau sebaliknya, resin dapat secara khusus menyerap ion yang berbeda dari larutan.
pH larutan dapat memengaruhi kinerja resin penukar ion secara signifikan. Hal ini memengaruhi muatan resin, kapasitasnya, dan selektivitasnya. Oleh karena itu, saat memilih resin untuk aplikasi tertentu, penting untuk mempertimbangkan pH larutan tempat resin akan beroperasi. Dengan demikian, seseorang dapat memilih resin yang dapat memberikan kinerja yang diinginkan dan menghasilkan hasil yang optimal.


